Phramz’s Blog
Just another WordPress.com weblog

Dec
30

A. Pengertian pembelajaran kreatif produktif

Model pembelajaran kreatif produktif khusus dirancang untuk pembelajaran apresiasi sastra, namun pada perkembangannya terjadi berbagai modifikasi sehingga model ini dapat di gunakan untuk pembelajaran baik di jenjang pendidikan dasar dan menengah maupun pada jenjang pendidikan tinggi. Pembelajaran kreatif dan produktif adalah model yang dikembangkan dengan mengacu kepada berbagai pendekatan pembelajaran yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. (http://kreatifproduktif-blog.blogspot.com/)

Pembelajaran kreatif produktif diawali dengan adanya sifat aktif si belajar. Aktif dapat diartikan sebagai keterlibatan si belajar secara intelektual dan emosional dalam pembelajaran untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Otak lebih mengingat hal-hal yang dapat kita lakukan, bukan yang kita tidak dapat lakukan, dan penggunaan yang biasa, bukan yang tidak biasa. Kita dapat mengenali banyak hal tanpa harus berpikir. Berpikir kreatif menuntut kita untuk melepaskan diri dari pola biasa yang telah disimpan otak. Untuk dapat membantu anak melepaskan diri dari pola-pola biasa, diperlukan sikap positif berupa pemikiran bebas atau berfantasi dan pengambilan resiko. Langrehr  (2006) mengemukakan lima aspek sikap yang baik untuk berpikir kreatif dengan menggunakan akronim FIRST (fantasy, incubate, risk take, sensitivity, titillate). Pemikir kreatif berani mengambil resiko demi mengharapkan sesuatu yang unik dan berguna. Pembelajaran kreatif dan produktif merupakan model yang dikembangkan dengan mengacu kepada berbagai pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.Pendekatan tersebut antara lain: belajar kreatif, aktif, konstrutifistik, dan kooperatif. Karakteristik penting dari setiap pendekatan tersebut, di integrasikan sehingga menghasilkan satu model yang memungkinkan si belajar mengembangkan kreatifitas untuk menghasiklkan produk yang bersumber dari pemahaman mereka terhadap konsep yang sedang dikaji.

( http://mahmuddin.wordpress.com/2007/11/09/membentuk-karakter-kreatif-dan-produktif-melalui-siklus-belajar/)

Beberapa karakteristik dalam pembelajaran kreatif produktif adalah sebagai berikut

1. Keterlibatan mahasiswa secara intelektual dan intraksional. Keterlibatan ini di fasilitasi melalui pemberian kesempatan kepada si belajar untuk melakukan eksplorasi dari konsep di bidang ilmu yang sedang dikaji serta menafsirkan hasil eksplorasi tersebut.

2. Si belajar didorong untuk menemukan atau mengkonstruksi sendiri konsep yang sedang dikaji melalui penafsiran yang dilakukan dengan berbagai cara, seperti observasi, diskusi dan percobaan.

3. Si belajar diberi kesempatan untuk bertanggungjawab menyelesaikan tugas bersama.

4. Pada dasarnya untuk menjadi kreatif, seseorang harus bekerja keras, berdedikasi tinggi, antusias serta percaya diri. (Diktat Dirjen pendidikan tinggi Depdiknas)

B. Prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran kreatif produktif

Materi yang disajikan dengan model pembelajaran kreatif produktif ini merupakan materi yang menuntut pemahaman yang tinggi terhadap nilai, konsep, atau masalah actual di masyarakat serta ketrampilan menerapkan pemahaman tersebut dalm benuk karya nyata.

Kegiatan pembelajaran ini dibagi menjadi 4 langkah yaitu:

1. Orientasi

Kegiatan pembelajaran diawali dengan orientasi untuk mengkomunikasikan dan menyepakati tugas dan langkah pembelajaran.

2. Esplorasi

Pada tahap ini, si belajar melakukan eksplorasi terhadap masalah / konsep yang akan dikaji. Eksplorasi dapat dilakukan dengan membaca, melakukan observasi, wawancara, menonton satu pertunjukan, melakukan percobaan, browsing lewat internet dsb. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan secara individu maupun kelompok.

3. Interpretasi

Dalam tahap interpretasi, hasil eksplorasi diinterpretasikan melalui kegiatan analisis, diskusi, tanya jawab, atau bahkan berupa percobaan kembali , jika memang diperlukan.

4. Re-kreasi

Pada tahap rekreasi, siswa ditugaskan untuk menghasilkan sesuatu yang mencerminkan pengalamannnya terhadap konsep / topic / masalah yang sedang dikaji menurut kreasinya masing-masing. (Diktat Dirjen pendidikan tinggi Depdiknas)

Pembelajaran kreatif produkti dapat di evaluasi pada saat proses pembelajarannya dan pada akhir pembelajarannya. Selama proses pembelajaran, evaluasi dapat dilakukan dengan mengamati sikap dan kemampuan berfikir si belajar kesungguhan mengerjakan tugas hasil eksplorasi, kemampuan berpikir kritis dan logis dalam memberikan pandangan. Evaluasi pada akhir pembelajaran dapat dilakukan dengan mengevaluasi produk kreatif yang dihasilkan si belajar dengan criteria penilaian dapat disepakati bersama pada waktu orientasi. (Diktat Dirjen pendidikan tinggi Depdiknas)

Kelebihan dan kelemahan pembelajaran kreatif produktif

Model pembelajaran kreatif produkif ini tidak lepas dari kelemahan dan kelebihannya. Beberapa kelemahan yang terkait dengan pembelajaran kreatif produktif ini antara lain: ketidaksiapan si belajar dengan guru dalam proses pembelajaran ini. Ketidaksiapan mahasiswa membuat cara kerja yang jelas, petunjuk tentang sumber yang dapat di eksplorasi dan diskripsi tentang hasil akhir yang diharapkan. Kendala lain adalah waktu. Model pembelajaran ini memelukan waktu yang cukup panjang dan fleksibel.

C. Kaitan strategi pembelajaran kreatif produktif dengan pembelajaran individu

Untuk membentuk karakter kreatif dan produktif menuju terciptanya kemandiriannya bagi siswa, maka dikembangkan siklus belajar yang meliputi lima aspek pengalaman belajar sebagai berikut :

1. Exploring

Merespon informasi baru, mengeksplorasi fakta-fakta dengan petunjuk sederhana, melakukan sharing pengetahuan dengan orang lain atau mengambil informasi dari guru atau sumber-sumber yang lain.

2. Planning

Menyusun rencana kerja, mengidentifikasi alat dan bahan yang diperlukan, menentukan langkah-langkah, desain karya dan rencana lainnya.

3. Doing / acting

Melakukan percobaan, pengamatan, menemukan, membuat karya dan melaporkan hasilnya serta menyelesaikan masalah.

4. Communicating

Mengkomunikasikan / mempresentasikan hasil percobaan, pengamatan, penemuan, atau hasil karyanya, sharing dan diskusi

5. Reflecting

Mengevaluasi proses dan hasil yang telah dicapai, mencari kelemahannya guna meningkatkan efektivitas perencanaan

Pembelajaran Individual adalah pembelajaran yang bersifat klasikal yang memperhatikan potensi- potensi setiap individu agar berkembang dengan baik. Penggunaan strategi pembelajaran ini dalam pembelajaran individual diharapkan, potensi setiap individu akan berkembang yakni membentuk kemampuan berpikir kritis dan kreatif, bertanggung jawab serta bekerja sama. Sehingga hasil dari pembelajaran ini tidak hanya segi kognitif, tetapi segi afektif dan psikomotorik juga akan tercapai, bahkan kecerdasan akan lebih terlihat dari setiap siswa. (http://kreatifproduktif-blog.blogspot.com/

Dec
29

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!